Dosen UGM Ini Kembangkan Pesawat Tanpa Awak, Hasilnya Mengejutkan
Cholis Anwar
Rabu, 22 Mei 2024 08:18:00
Murianews, Yogyakarta – Seorang dosen yang mengajar di Fakultas Teknik UGM, Prof Gesang Nugroho, mulai mengembangkan dua pesawat tanpa awak atau yang dikenal unmanned aerial Viehicle (UAV).
Prof Gesang memberikan nama dua pesawat hasil karyanya itu dengan nama Palapa S-1 dan Palapa S-2.
Dalam pengembangannya, Prof Gesang mengakui jika dua pesawat itu dilengkapi dengan sistem autopilot. Kemampuan jelajah pesat tersebut sudah sesuai dengan titik koordinat.
”Selama terbang akan mampu mengambil foto dan video akan dikirim pada ground control station. Palapa S-1 mampu terbang 6 jam nonstop, Palapa S-2 bisa terbang 10 jam nonstop,” kata Prof Gesang dikutip dari Antara, Rabu (22/5/2024).
Prof Gesang merinci, untuk pesawat Palapa-S1 memiliki panjang 2 meter. Pesawat tersebut sudah dikembangkan sejak 2,5 tahun lalu. Kemampuan utama pesawat ini adalah memiliki waktu terbang selama 6 jam tanpa henti.
Tidak hanya itu, palapa S-1 suduah menggunakan telemetri wifi internet dengan jarak tempuh mencapai sejauh 50 kilometer dengan daya jangkau hingga 300 km namun komunikasi foto dan video terputus.
Sedangkan untuk pesawat Palapa S-2 mempunyai kemampuan sedikit diatas Palapa s-1, yakni memiliki kemampuan daya terbang selama 10 jam tanpa henti.
Pesawat Palapa S-2 menggunakan telemetri satelit sehingga memiliki kemampuan daya jangkauan tak terbatas.
”Belum selesai, nantinya akan dilengkapi sistem autopilot dan sistem komunikasinya menggunakan telemetri satelit sehingga tak terbatas jangkauannya. Saat ini baru tahap fase membuat bodinya,” imbuhnya.
Prof Gesang mengatakan jika teknologi UAV saat ini sudah semakin maju dan berkembang. UAV bukan hanya merupakan perangkat teknologi canggih, tetapi juga merupakan sebuah revolusi yang mengubah perspektif kita terhadap dunia.
Dari penggunaan militer hingga penerapan dalam bidang sipil, UAV telah menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat dengan kecepatan yang menakjubkan.
Prof Gesang juga mengimbau agar masyarakat dan pemerintah mau menggunakan produk-produk hasil riset bangsa sendiri, sehingga dapat mendukung kemajuan teknologi dalam negeri.



