Murianews, Kudus – Google menghapus 12 aplikasi dari Play Store. Penghapusan belasan aplikasi ini dilakukan lantaran aplikasi tersebut dinilai berbahaya. Ironisnya, aplikasi-aplikasi tersebut sudah diunduh ratusan hingga ribuan pengguna smartphone.
Temuan 12 aplikasi tersebut didapatkan oleh penyedia layanan solusi keamanan siber Dr. Web. Dalam laporan terbarunya, analis Dr. Web menemukan aplikasi trojan yang berhubungan dengan keluarga malware FakeApp, Joker, dan HiddenAds.
Dari belasan aplikasi tersebut, ada satu yang paling dikhawatirkan yaitu Super Skibydi Killer. Pasalnya, aplikasi ini merupakan adware yang menyamar sebagai game dan sudah diunduh lebih dari satu juta kali.
Dr. Web menjelaskan begitu pengguna Android menginstal aplikasi ini di ponselnya, aplikasi itu akan bersembunyi dengan mengganti ikonnya dengan ikon Google Chrome atau menggunakan gambar ikon yang transparan sehingga sulit deteksi.
Setelah diinstal, adware akan langsung beroperasi secara diam-diam di background. Aplikasi ini akan langsung membuka browser untuk menampilkan iklan dan menghasilkan uang untuk operatornya.
Analis Dr. Web juga menemukan sejumlah aplikasi yang terkait dengan malware FakeApp, yang mengarahkan pengguna ke website investasi tipu-tipu. Ada juga aplikasi yang memuat website kasino online mencurigakan yang melanggar kebijakan Google Play.
Terakhir, laporan Dr. Web juga menyoroti dua aplikasi dari keluarga malware Joker di Google Play. Karakteristik malware ini adalah memaksa pengguna berlangganan layanan premium berbayar tanpa sepengetahuan mereka, seperti dikutip dari Bleeping Computer, Rabu (1/11/2023).
Semua aplikasi yang disebutkan dalam laporan Dr. Web telah dihapus dari Play Store oleh Google. Tapi pengguna yang sudah terlanjur menginstal diimbau segera menghapus aplikasi tersebut dari perangkatnya.
Selain itu, untuk perlindungan tambahan, pengguna Android diminta untuk memindai perangkatnya secara keseluruhan menggunakan Play Protect dan aplikasi antivirus.



