
Murianews, Kudus – Handphone (HP) saat ini memang menjadi kebutuhan yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Apalagi, semua transaksi mulai dari perbankan, transaksi online, hingga tugas sekolah saat ini harus diakses menggunakan smartphone atau HP.
Lantas bagaimana jika ingin membeli HP second? Melansir dari berbagai sumber, setidaknya ada enam hal yang harus diperhatikan bisa gak merasa kecewa di kemudian hari. Apa saja itu?
Sesuaikan dengan budget dan kebutuhan
Membeli sebuah perangkat baik bekas ataupun baru, tidak ada salahnya menyesuaikan spesifikasi perangkat dengan kebutuhan penggunaan. Misal, pilihlah HP dengan kamera yang cukup bagus jika memang kebutuhan terhadap fitur kamera sangat diperlukan.
Dengan menyesuaikan fungsi dengan kebutuhan, Anda juga bisa mengirit pengeluaran yang dikeluarkan. Misal, kami hanya membutuhkan HP yang memiliki RAM lebih besar dibandingkan HP sebelumnya.
Maka kamu, bisa membeli HP dengan RAM yang lebih tinggi sebagai prioritas fungsi yang dibutuhkan.
Cek bukti pembelian, dus, hingga garansi
Ada beberapa hal yang perlu dicek terlebih dahulu saat membeli HP second, salah satunya adalah bukti pembelian oleh pembeli pertama. Mintalah bukti pembelian HP tersebut kepada penjual.
Bukti pembelian HP berfungsi sebagai bukti bahwa HP tersebut bukanlah barang curian. Jika HP tersebut dibeli dari marketplace, mintalah riwayat pembelian HP tersebut.
Kemudian mintakan kardus dari HP tersebut. Kardus dari HP tersebut berfungsi untuk bukti bahwa HP tersebut adalah barang yang asli. Lalu mintakan kartu garansi dari HP tersebut. Kartu garansi berfungsi untuk melakukan klaim jika HP tersebut masih masuk dari periode garansi. Kartu garansi juga bisa menjadi bukti bahwa HP tersebut asli. Anda juga bisa menanyakan berapa lama HP tersebut sudah digunakan kepada penjual. Langkah ini dapat digunakan untuk membeli HP baik Android atau iOS bekas.
Cek IMEI
IMEI atau International Mobile Equipment Identity. Singkatnya, IMEI adalah tanda identitas dari HP. Langkah ini sangat penting untuk dilakukan. Sebab, jika IMEI HP second tersebut tidak terdaftar, maka HP akan diblokir dan tidak bisa terhubung dengan operator seluler di Indonesia.
Cara mengecek IMEI pada HP bekas dapat dilakukan dengan melihat IMEI di kardus kemasan HP tersebut. Jika tidak diberikan oleh penjual, kami bisa mengecek IMEI dari dalam HP.
Untuk mengecek IMEI dari dalam HP anda cukup menelpon *#06# lalu nomor IMEI akan muncul di layar HP tersebut. Pastikan bahwa nomor IMEI di layar sama dengan nomor IMEI di kardus kemasan.
Tidak ada salahnya juga Anda mengecek IMEI tersebut terdaftar atau tidak di laman imei.kemenperin.go.id. Laman tersebut berfungsi untuk mengecek terdaftar atau tidaknya sebuah HP untuk bisa digunakan di Indonesia.
Langkah ini bisa digunakan baik untuk HP Android ataupun iOS bekas.
Cek kondisi fisik HP
Melakukan pengecekan kondisi fisik HP second juga tak kalah penting. Ini dimaksudkan agar pengguna bisa melihat kelayakan fisik dari sebuah HP dengan melakukan pengecekan pada beberapa aspek.
Untuk melakukan pengecekan kondisi fisik HP bekas, kami bisa memulainya dari mengecek kondisi layar, body, kamera, speaker, port USB dan charger, tombol power dan volume, panel sidik jari pada belakang layar (jika ada), dan port untuk headset.
Cek sensor HP menggunakan kode rahasia
Pembeli juga wajib mengecek sensor-sensor di HP bekas yang akan dibeli. Sebab, jika salah satu sensor tidak berfungsi, maka akan berpengaruh pada kinerja HP tersebut.
Pembeli bisa mengecek dengan mengetik kode USSD *#0*#. Kode tersebut berlaku untuk smartphone Android. Dengan mengetik kode tersebut, pembeli bisa mengecek satu per satu sensor yang ada.
Cek usia dan daya tahan baterai
Kamu juga perlu mengecek ketahanan baterai dari HP bekas yang Anda ingin beli. Akan menjadi masalah dan biaya jika Anda membeli HP bekas dengan baterai yang sudah "bocor".
Karena tidak setiap HP Android memiliki fitur untuk memindai usia baterai, maka cara yang bisa dilakukan adalah mengisi daya ponsel hingga penuh, lalu perhatikan penurunan pada baterai ponsel.
Jika baterai ponsel turun dengan tidak normal, misal seperti baterai turun lima persen ketika membuka aplikasi WhatsApp, maka ada yang salah dengan baterai ponsel tersebut.